Selasa, 08 Juli 2008

MELANGGAR HUKUM

Kejar Daku Kau Ku-Tilang

Beberapa tips berkelit dari tilang dan pelanggaran-pelanggaran

>>Oleh : R. A. Hartyanto


Siapa orang paling menjengkelkan selain pengemis dan anak-anak jalanan di perempatan ? hampir separuh dari kita pasti akan menjawab “Polisi lalu-lintas”. Awalnya, mereka memang menjadi begitu sabar, perhatian dan baik hati mau mengatur arus lalu-lintas di pagi hari. Namun agak siang sedikit, ketika peluh sudah mulai berkucuran, peluit sudah menempel di mulut, surat tilang sudah di tangan dan ketika jarinya sudah menunjuk pengguna jalan maka mereka seperti berubah menjadi monster paling menakutkan yang lihai mencari kesalahan orang.

Mulai dari salah arah, keluar dari marka jalan, menerobos lampu merah, kelengkapan berkendara yang kurang hingga tipe helm yang dipakai pun menjadi alasan untuk memberikan tilang. Bahkan tidak jarang sebuah kecelakaan dijadikannya ladang uang. Untuk itu berikut ini ada beberapa tips dan trik yang mungkin bisa diterapkan untuk mengelabuhi Polisi lalu-lintas.

Berpura-puralah seperti sedang kebingungan.

Ketika kita salah arah, dan di seberang jalan Polisi sudah meniup peluit keras-keras, segera berpura-puralah seperti kita sedang kebingungan mencari alamat seseorang. Saat-saat seperti ini biasanya Polisi justru sok tahu dan sok pahlawan menunjukkan arah jalan yang kita tanyakan tadi. Usahakan penjelasan Polisi sepanjang-lebar mungkin sehingga tidak memberikan kesempatan untuk merogoh surat tilang di kantongnya. Setelah penjelasan berakhir, segera pamit untuk meneruskan perjalanan dan jangan lupa sedikit senyuman dan ucapan terima kasih.

Kambing hitamkan pengendara yang lain

Ketika kita akan ditilang dengan pelanggaran melampaui batas kecepatan maksimum, katakan bahwa kita sedang hendak mengejar pencuri sepeda motor, pencopet, pelaku tabrak lari atau apa saja yang masuk akal. Siapa tahu kita akan diberi bintang jasa atas usaha dan keberanian kita untuk menumpas kejahatan.

Jadikan kartu mahasiswa sebagai alasan

Biasakan untuk selalu membawa kartu mahasiswa atau surat-surat penting lainnya yang berhubungan dengan kampus sehingga kita bisa mengatakan bahwa kita sedang terburu-buru untuk mengikuti ujian akhir semester. Besar kemungkinan Polisi memaklumi dan memaafkan kesalahan kita.

Pasang wajah mengharukan

Yang terpenting ialah berlatihlah untuk bisa memainkan mimik wajah kita menjadi begitu menyedihkan, kalau perlu menangislah sekeras mungkin sampai mereka merasa bising dan risih atau bahkan beberapa Polisi yang memiliki jiwa kebapakan tidak jadi memberikan surat tilang, tapi syaratnya kita harus mau dinasehati dulu (biasa… bapak-bapak!)

Siapkan uang receh di dompet

Langkah terakhir, bisakanlah untuk membawa uang receh atau pecahan ribuan di dompet, hal ini untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu kita berhadapan dengan Polisi yang menganut aliran tilang damai (tilang langsung bayar). Jatuhkan dompet kamu, hal ini dimaksudkan agar Polisi tadi blingsatan sebab malu kalau sampai kelihatan oleh pengendara lain yang melintas bahwa kita hendak membayar tilang langsung. Yakinkan Polisi tadi jika uang yang ada di dompet kita memang benar-benar tinggal uang receh dan pecahan ribuan. Bagi yang tidak biasa membawa uang cash, justru bisa dijadkan senjata untuk berkelit dari tilang. Tawarkan pembayaran melalui kartu kredit, maka dapat dipastikan Polisi lalu-lintas tadi tidak membawa alat gesek kertu kredit (memangnya kasir ?). Tapi jika di dompet kita tidak ada uang pas, maka ikhlaskanlah dan percayalah Tuhan akan membalas kebaikan kita dengan rezeki yang sebanding. Namun jangan lupa minta juga kembaliannya, Polisi semacam ini biasanya sudah menyiapkan uang receh untuk kembalian.

Itulah sedikit tips untuk menghindar dari tilang. Sesekali memang perlu bagi kita untuk melanggar hukum sebab hukum diciptakan untuk mereka yang melanggar, kalau tidak ada yang melanggar maka hukum tidak ada kerjaan donk..! Lagipula tidak semua Polisi melaksanakan tugasnya atas nama hukum, ada juga Polisi yang memang sengaja mencari keuntungan atas title yang disandangnya, mungkin untuk mengganti modal yang dulu sudah banyak dihabiskan untuk bisa masuk Akademi Kepolisian.

Tidak ada komentar: